Fakta Menarik

Fakta Menarik yang ada di Tanjung Balai Karimun

1. Makam Si Badang


Makam Si Badang termasuk situs cagar budaya di Kabupaten Karimun yang terletak di Desa Kandis, Kecamatan Buru. Makam ini merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi Datok Badang, seorang tokoh masyarakat lokal. Ia menjadi hulubalang yang terkenal pada masa Kesultanan Riau-Lingga.

Datok Badang disebut seorang yang sakti dan kuat. Dengan kesaktian dan kekuatannya, ia dapat melawan perompak laut yang menggangu perairan di wilayah Kesultanan Riau-Lingga.

Makam yang berada di area hutan ini berukuran sangat panjang, yaitu 427 cm dengan lebar 60,05 cm. Masyarakat yang berkunjung atau berziarah ke makam ini pun, tidak hanya masyarakat setempat dan Karimun saja, tetapi wisatawan Singapura dan Malaysia juga berziarah ke makam ini. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Makam Si Badang merupakan tempat mengabulkan permohonan.

2. Masjid Raja Haji Abdul Ghani


Masjid Raja Haji Abdul Ghani merupakan masjid tertua yang berada di Kabupaten Karimun. Lokasinya berada di Kecamatan Buru. Masjid ini dibangun pada abad ke-19 atau 1823 M pada masa pemerintahan Raja Abdul Ghani.

Arsitektur dari masjid dirancang oleh orang Tionghoa yang membangun kelenteng, tidak jauh dari Masjid Raja Haji Abdul Ghani. Bangunan masjid terdiri dari tiga bagian yaitu bangunan induk, kolam, dan menara.

Bangunan induk dengan menara dihubungkan oleh lorong sepanjang 4,5 meter yang dilengkapi dengan pintu kecil untuk menaiki menara. Menara ini berbentuk silinder setinggi 14 meter. Semakin ke atas, maka bentuknya semakin runcing. Bentuk puncak dari menara ini menyerupai tempat pembakaran hio pada kelenteng China.

3. Tari Dangkong


Tarian tradisional yang lebih dikenal dengan sebutan Joget Dangkong dipengaruhi oleh tarian rakyat Portugis yang datang pada abad ke-15.

Bangsa Portugis memperkenalkan tarian rakyat mereka dengan iringan musik gendang tambur dan biola. Lambat laun, kesenian ini menarik masyarakat Melayu dan berkembang di Kepulauan Riau, khususnya di wilayah Moro.

Dulunya, joget ini dilakukan sebagai hiburan para nelayan di pantai. Kini, Joget Dangkong juga dilakukan ketika acara pernikahan, acara adat Melayu, maupun kegiatan-kegiatan pemerintahan. Tariannya diiiringi alat musik biola, gong, dan gendang.

Comments

Popular Posts